Selasa, 30 April 2013

Paengaruh variabel makri terhadap perekonomian indonesia

 Ekonomi Makro adalah studi yang mempelajari ekonomi secara keseluruhan,yang menjelaskan perubahan ekonomi yang banyak mempengaruhi banyak rumah tangga, perusahaan dan pasar. Ekonomi Makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti peertumbuhan ekonomi,stabilitas harga,tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan. Pada tahun 1930 sebgaian besar analisis ekonomi terfokus pada industri dan perusahaan.

Bahkan ketika terjadi depresi pada tahun 1980-an,dengan perkembangan konsep pendapatan nasional dan statistik produk ,bidang ekonomi makro mulai berkembang.Saat itu gagasan-gagasan terutama gagasan dari John Maynard Keynes yang menggunakan konsep aggregate demand untuk menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran yang sangat berpengaruh pada bidang-bidang ini.

Ekonomi Makro berarti ekonomi yang secara agregatif bersifat luas. Variabel-variabel itu diantaranya tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga-harga umum, jumlah uang yang beredar, tingkat bunga, kesempatan bekerja, neraca pembayaran, dan lain-lain.
 Ekonomi Makro yang membahas mengenai Pendapatan Nasional dengan keseimbangannya, yaitu : Y = C + I + G + ( X – M )

Y = Pendapatan
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pemerintah
X = Eksport
M = Import



Sebenarnya setiap hari kita sudah terbiasa melihat berita perekonomian tentang ekonomi makro seperti inflasi, tingkat pengangguran, pasar uang, pasar barang dan lain-lain. Tetapi masalahnya itu sebenarnya tetap lebih mengacunya belum terciptanya keseimbangan Pasar, masalah ini sebenarnya yang dialami oleh ekonomi mikro, akan tetapi dalam Ekonomi makro membahas Ekonomi jauh lebih luas dibandingkan mikro.

Pengaruh Ekonomi Makro terhadap Perekonomian
Pengaruh Konsumsi berarti adanya penggunaan terhadap ekonomi. Konsumsi disini berarti pembelanjaan yang dilakukan oleh Masyarakat yang dipengaruhi oleh pendapatan. Semakin besar pendapatan Masyarakat konsumsi yang dilakukan akan semakin besar, agar perputaran antara konsumsi di imbangi dengan Saving (tabungan) dengan begitu akan adanya keseimbangan di dalam penggunaan dan penyimpanan yang mempengaruhi pendapatan.

Pengaruh Investasi berarti adanya penanaman harta. Entah itu berupa uang, tabungan, surat berharga dll. Investasi mempengaruhi pertumbuhan perekonomian negara, dimana degan investasi merupakan salah satu cara negara mendapkan sumber pendapatan. Investor merupkan orang yang menanamkan modalnya terhadap suatu konsep yang dapat meberikan kemajuan dan kesejahteraan dalam ekonomi.

Pengaruh Pemerintah sebagai pengatur, pengendalian, dan pusat perputaran terhadap perekonomian negara. Pemerintah yang bersih inilah yang diperlukan bagi warga negaranya, dengan begitu keselarasan, keseimbangan, kemajuan, dan kesejahteraan akan mencakup dalam berbagai aspek kehidupan keekonomian. Ini semua karena adanya faktor Intenal dan eksternal yang harus pemerintah kendalikan, seperti optimalisasi terhadap anggaran belanja negara, meningkatkan kualitas pembangunan Infrastrukur, pemulihan terhadap ekonomi Global berupa harga minyak dunia yang semakin tinggi.

Ekspor dan Impor merupakan faktor penting yang berdampak dalam perkembangan perekonomian. GDP ( Gross Domestic Product ) inilah sumber pendapatan negara. Kita sebagai Masyarakat harus mamu menggali segala sesuatu sumber Daya yang ada di negara Indonesia. Ekspor impor menggambarkan adanya perdagangan yang merupakan konsep dari ekonomi pembangunan, dengan adanya perdagangan Internasional.

Impor Berarti Pengiriman barang dagangan dari luar negeri ke dalam pelabuhan Negara Indonesia, baik yang bersifat komersial maupun non komersial.

Ekspor menandakan adanya potensi bangsa yang dapat dipasarkan terhadap dunia, dan adanya Impor berarti menandakan Indonesia merupakan negara yang pantas diperhitungankan dalam Penggunaan suatu kebutuhan.

Andai saya menjadi mentri perekonomian

 Andai aku jadi menteri perekonomian! Satu kalimat yang menbuat saya berkhayal menjadi menteri kordinator dalam sektor ekonomi. Apakah saya bisa? Dan bagaimana dengan kinerja saya jika saya menjadi menteri perekonomian? Karena yang saya tahu menjadi menteri perekonomian harus berkordinasi dengan kementrian yang lain seperti kementrian perdagangan, kementrian keuangan, kementrian perindustrian dan lain-lain.

Menjadi menteri perekonomian tentu sangat dibutuhkan usaha yang keras untuk membangun perekonomian negeri lebih baik lagi. Terlebih lagi terlalu banyak masalah tanpa solusi yang realistis terjadi di negeri tercinta kita ini Indonesia. Contohnya saja masalah perekonomian dalam sektor pertanian. Dengan kasus harga bawang yang melonjak dan kenyataan kalau negara kita yang terkenal dengan negara agraris ini harus mengimport beras dari luar negeri. Sangat miris bukan?

Kenapa kita tidak bisa memproduksi bawang yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat? Seharusnya dengan keadaan negara kita yang dikenal subur ini tentu sangat aneh kalau tiba-tiba bawang yang setidaknya dapat tumbuh baik di Indonesia sangat langka. Tetapi setelah saya pelajari kenapa bawang sangat langka ternyata tumbuhan tidak hanya memerlukan tanah yang subur. Tapi juga membutuhkan pupuk dan obat yang membuat tanaman tersebut tetap baik tanpa cacat ataupun termakan oleh hama. Dan untuk pupuk serta obat yang baik dibutuhkan dana yang besar sehingga para petani banyak yang tidak sanggup untuk mendapatkannya. Kasus bawang ini sebenarnya bisa diatasi dengan baik. Tentunya dengan adanya kordinasi yang baik antar kementerian perekonomian. Sangat disayangkan sekali jika dalam hal pangan yang bisa kita handle di negeri sendiri ini harus banyak import dari keluar. Bagaimana kalau kita memulai dengan membereskan masalah stok pangan di Indonesia. Memang dana yang dibutuhkan untuk membangun kembali pertanian indonesia tidak sedikit tetapi setidaknya kita mau mencobanya.


Andai saya menjadi menteri perekonomian, fokus saya yaang utama adalah memperbaiki sistem stok pangan di Indonesia dengan hasil bumi sendiri. Memang, tidak semua pangan didapat dari Indonesia sendiri. Sekarang sudah banyak barang pangan import yang menghiasi pasar di Indonesia.


Sampai beras saja kita harus import. Untuk keluar dari keadaan miris tersebut, saya memiliki pandangan yang berbeda untuk mengatasinya.  Kita bisa memanfaatkan kawasan yang subur seperti melakukan aktivitas pertanian di setiap pulau yang masih steril dari aktivitas mobilitas manusia, yang memiliki daratan yang layak untuk ditanami tanaman makanan pokok atau palawija. Dan kawasan tersebut hanya untuk kawasan pertanian. Tidak ada yang namanya real estate atau bangunan yang tidak ada hubungannya dengan kawasan pertanian tersebut. Hanya ada kantor bagian pengawasan, kantor penelitian tanaman langsung dan tempat tinggal dinas para petani atau pekerja di kawasan.

Dengan begitu pekerjaan dalam hal pertanian akan semakin terarah. Selain itu dapat juga menarik para masyarakat yang masih menganggur untuk bekerja. Sehingga pengangguran juga akan sedikit berkurang karena salah satu sasaran kordinator perekonomian adalah pengurangan tingkat pengangguran.

Tetapi kegiatan ini dapat berjalan jika ada peran dari masyarakat juga yang ikut mendukung. Jika para masyarakat dan pemerintah dapat bekerjasama dengan baik tentu kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memproduksi bahan pangan dari tanah sendiri akan berjalan dengan baik dan juga hal ini dapat mengakibatkan ketergantungan kita terhadap konsumsi import menjadi berkurang.

Karena hasil produk dari Indonesia tidak kalah saing dengan produk. Bahkan jika kita terus mengembangkan varietas-varietas tanaman di Indonesia secara rutin mungkin kita juga akan berkesempatan menjadi eksportir pangan yang didistribusikan ke luar negeri. Karna menurut saya negara lain yang terbatas dengan kondisi alamnya saya bisa menjadi eksportir bahan pangan saja bisa, kenapa negara kita yang luar dan memiliki banyak lahan tudak bisa?


Sebenarnya masih banyak hal-hal yang ingin saya tulis terkait dengan juduk artikel ini “Andai Aku Jadi Menteri Perekonomian” tetapi yang sangat saya inin lakukan yah itu tadi mengedepankan hasil pangan di negeri ini. Karena saya miris membaca berita bahwa terlalu banyak produk asing yang masyarakat Indonesia konsumsi. Memang yang memproduksi produk tersebut adalah orang-orang Indonesia. Tetapi resep dan kepemilikannya dimiliki oleh investor asing yang memulai usahanya di Indonesia.

Dan untuk kalian para pembaca, ayo kita concern terhadap usaha-usaha kecil dan menengah yang kini banyak dirintis oleh masyarakat Indonesia. Saya juga senang terhadap GKN (Gerakan Kewirausahaan Nasional) dan saya pun sudah memulai mengikutinya.meski hanya usah kecil tetap saya sudah berusaha untuk menciptakan sedikit kontribusi kecil bagi negeri ini untuk terus mengembangkan produk asli Indonesia. Dan untuk kalian yang belum mencobanya, ayo lakukan!